Kamis, 09 Januari 2020

Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik

Limbah merupakan dampak dari adanya kehidupan, selain itu, dengan adanya limbah juga dapat menimbulkan bencana. Bencana alam yang sering dijumpai karena limbah pada lingkungan adalah banjir, pencemaran air dan udara. Akan tetapi bencana tersebut dapat dicegah. Diperlukan sebuah keahlian dalam menangani limbah.

Pada dasarnya setiap makhluk hidup di bumi merupakan kontributor terbesar dari sampah atau limbah. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktivitas manusia sehari-hari maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah merupakan limbah padat yang berserakan, tidak teratur di suatu tempat yang menghasilkan bau tidak sedap dan dampaknya akan merusak lingkungan.

Limbah sendiri dari tempat asalnya bisa beraneka ragam, ada limbah dari rumah tangga, limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada juga limbah dari suatu kegiatan tertentu. Limbah dapat dikelompokkan dalam 3 bagian, yaitu berdasarkan wujudnya, berdasarkan sumbernya, dan berdasrkan senyawanya.

1. Berdasarkan wujudnya limbah terdiri dari;
  • Limbah gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh limbah dalam bentuk gas antara lain: Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), HCL, NO2, SO2. dan lain-lain.
  • Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair misalnya: air cucian, air hujan, rembesan AC, air sabun, minyak goreng buangan, dan lain-lain.
  • Limbah padat, merupakan jenis limbah yang berupa padat, contohnya; kotak kemasan, bungkus jajanan, plastik, botol, kertas, kardus, ban bekas, dan lain-lain.
2. Berdasarkan sumbernya limbah bisa berasal dari:
  • Limbah pertanian, limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian
  • Limbah industri, limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri
  • Limbah pertambangan, limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan
  • Limbah domestik, limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan pemukiman-pemukiman penduduk yang lain.
3. Berdasarkan senyawanya limbah dibagi menjadi dua jenis;
  • Limbah organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk, limbah organik mengandung unsur karbon. Limbah organik dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kulit buah dan sayur, kotoran manusia dan hewan.
  • Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan atau tidak bisa membusuk, limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon, contoh limbah anorganik adalah plastik, beling, dan baja.
Kali ini akan dibahas tentang limbah organik yang dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan. Jenis limbah organik yang dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan harus kita identifikasi terlebih dahulu. Setelah memahami jenis limbah kita dapat mengelompokkan jenis limbah organik yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Limbah organik memerlukan pengelolaan secara kreatif untuk dapat menghasilkan produk kerajinan yang bernilai tinggi.

Limbah organik yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Limbah organik basah
Limbah organik basah adalah sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi. Contohnya; kulit buah dan kulit sayuran atau daun-daunan. Limbah organik basah yang dapat dijadikan karya kerajinan adalah; kulit jagung, kulit bawang, kulit buah/biji-bijian, jerami dan sebagainya. Pengolahan limbah organik basah dapat dilakukan dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari langsung hingga kadar air dalam bahan limbah organik habis. Bahan yang sudah kering merupakan bahan baku yang nantinya dapat dibuat berbagai macam produk kerajinan. Proses bahan baku menjadi bahan yang siap pakai ditentukan oleh pengrajin, apakah akan dicelup warna atau diberi pengawet agar kuat dan tahan lama, semua dipengaruhi oleh tujuan si pembuat.

2. Limbah organik kering
Limbah organik kering merupakan sampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah. Contohnya; kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, serbuk gergaji, dan sebagainya. Hampir semua limbah organik kering ini dapat diolah kembali sebagai karya kerajinan, karena sifatnya yang kuat dan tahan lama.

Pengolahan limbah organik kering tidak perlu banyak persiapan, karena sifatnya yang kering jenis limbah ini dapat langsung digunakan. Namun yang perlu diantisipasi adalah jika bahan limbah organik kering ini terkena air, maka yang dapat dilakukan adalah dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari langsung atau alat pengering lain hingga kadar air dalam bahan limbah organik kembali seperti kondisi semula. Bahan limbah organik kering merupakan bahan baku yang nantinya dapat dibuat berbagai macam produk kerajinan. Sama halnya dengan bahan organik basah, proses bahan baku menjadi bahan yang siap pakai ditentukan oleh pengrajin, apakah akan dicelup warna atau diberi pelapis agar kuat dan tahan lama, dan semuanya juga dipengaruhi oleh tujuan pembuat karya.
1. Kerajinan dari Limbah Kulit Jagung
Kulit jagung adalah limbah organik basah yang memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Limbah ini banyak ditemui di pasar tradisional. Banyak pedagang sayuran membuang kulit jagung di tempat sampah. Dengan memanfaatkan limbah kulit jagung, sampah padat yang mencemari lingkungan dapat dikurangi.

Dalam membentuk kulit jagung menjadi karya memang perlu ketekunan, sehingga akan dapat dihasilkan karya kerajinan yang bagus dan menarik. Beberapa bahan dan alat yang digunakan diantaranya adalah kulit jagung, pewarna makanan, seterika, gunting, lem, dan bahan pendukung lainnya.

Kulit jagung dapat dibuat menjadi berbagai karya seperti bunga, boneka, hiasan pensil, penghias wadah, bingkai foto, sandal, anyaman untuk keranjang atau tas, dan bentuk kerajinan lainnya. Dan kali ini kita akan membuat boneka dari kulit jagung.

Bahan – bahan yang Anda perlu siapkan diantaranya;
  1. kulit jagung, 
  2. pewarna makanan, 
  3. setrika, 
  4. gunting, 
  5. lem, dan 
  6. spidol. 
Cara pembuatannya.
  1. Lepaskan kulit jagung satu persatu dari tongkolnya.
  2. Pilih lembaran daun yang pertama sampai dengan yang ketiga karena lembaran tersebut adalah lembaran yang terbaik kualitasnya.
  3. Kulit jagung yang dipilih lalu di rebus dengan pewarna selama satu jam sampai warnanya merata.
  4. Angkat kulit jagung dan tiriskan lalu keringkan dengan cara di angin-anginkan bukan dijemur karena kalau dijemur kulit jagung dapat pecah.
  5. Kulit jagung yang telah kering lalu disetrika dengan suhu sedang.
  6. Kulit jagung siap diolah.
Langkah pembuatan:
  1. Langkah pertama adalah membuat kepala boneka terlebih dahulu.
  2. Setelah itu buat baju boneka dari kulit jagung dengan cara menggunting kulit jagung tersebut.
  3. Pasang kepala dan baju yang telah dibuat dengan lem, rekatkan pada pensil.
  4. Kemudian buat bagian boneka yang lain seperti tangan dan rambut. Untuk tangan dapat dibuat dengan cara dipilin. Untuk rambutnya dapat menggunakan rambut jagung. Jangan lupa juga untuk memberikan gambar mata dan mulut menggunakan spidol yang telah disiapkan.
Selain bahan dari kulit jagung, kita bisa memanfaatkan pelepah pisang, limbah daun nangka, limbah
kulit pete cina, kulit bawang dan masih banyak lagi yang lainnya untuk dijadikan kerajinan seperti halnya kulit jagung tersebut.

2. Limbah Kertas
Kertas yang berasal dari koran, surat kabar, majalah, buku bacaan dan sebagainya merupakan salah satu media cetak yang telah menyertai kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Selain bermanfaat sebagai media informasi pendidikan, iptek, politik, sosial, ekonomi, dan budaya, surat kabar juga dapat menyediakan peluang-peluang usaha yang dikemas dalam layanan informasi yang menarik.

Beberapa referensi menyatakan bahwa kertas merupakan bagian dari limbah organik kering. Hal ini karena kertas dapat terurai dalam tanah. Sifat kertas memiliki pori-pori yang lebar sehingga mudah hancur, selain itu mudah menyerap air dalam waktu singkat. Kandungan lemnya tidak begitu besar sehingga tidak menghalanginya untuk proses pelapukan. Meskipun kertas mudah hancur jika terkena air, namun jika digunakan sebagai bahan dasar produk kerajinan kertas dapat diolah sedemikian rupa agar tidak mudah hancur, yaitu dengan menambah kandungan lem atau zat pelindung anti air seperti melanin/politur, dapat pula dengan dilapisi plastik. Hal ini dimaksudkan agar produk kerajinan yang dihasilkan dari kertas dapat tahan lama, tidak mudah rusak, dan terlihat lebih kuat sehingga unsur kelemahan yang ada pada kertas tidak nampak, sedangkan keunikan limbah kertasnya dapat dipertahankan.

Berikut adalah contoh kerajinan yang terbuat dari limbah kertas;



Proses Pembuatan Kerajinan dari limbah kertas dengan teknik lipat:

Limbah kertas tidak perlu penanganan khusus seperti halnya limbah jenis organik lainnya. Sehingga dalam proses pembuatannya pun tidak menemui kendala. Limbah kertas yang tersedia di lingkungan langsung dapat dimanfaatkan segera dengan berbagai teknik seperti teknik anyaman, teknik sobek, teknik lipat, teknik gulung (pilin), bubur, dan masih banyak teknik lainnya yang dapat ditemukan. Karena limbah kertas mudah dibentuk sehingga dapat dicarikan berbagai alternatif teknik pengerjaannya agar hasil karya kerajinan menjadi lebih menarik dan unik.