Sabtu, 11 Januari 2020

40 Contoh Majas Repetisi dan Pengertian

Apa yang dimaksud dengan majas Repetisi? Sepertia apa contohnya? Pada uraian kali ini kami akan menyajikan seputar pengertian dan contoh dari majas repetisi. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, majas repetisi menjadi salah satu anggota majas yang sering digunakan sebagai variasi gaya bahasa dalam suatu karya sastra. Sebagaimana fungsi majas pada umumnya, penambahan majas repetisi dalam kalimat tentu saja akan memberikan keindahan tersendiri pada kalimat tersebut. Nah, pada kesempatan ini kami akan mengajak Anda untuk melihat bagaimana contoh penggunaan majas repetisi yang diterapkan dalam kalimat, selamat membaca.

Pengertian Majas Repetisi

Secara sederhana, majas repetisi dapat diartikan sebagai gaya bahasa yang diungkapkan dengan cara pengulangan kata, frasa, dan klausa yang dianggap penting dalam suatu kalimat untuk menyatakan maksud dan tujuan. Entah itu pengulangannya pada bagian depan, tengah atau pada akhir sebuah kalimat. Pengulangan kata tersebut berfungsi sebagai penekanan atau penegasan agar lebih menarik perhatian.

Majas Repetisi dalam Puisi

Majas repetisi banyak ditemukan penerapannya pada bait-bait puisi, seperti pada puisi karangan Ibrahim Sattah berikut ini:

Duka

Duka?
Duka itu anu
Duka itu saya, saya ini engkau, engkau itu duka
Duka bunga duka daun duka duri duka hari

Dukaku duka siapa, dukamu duka siapa, duka bila,
duka apa

Duka yang mana duka dunia?
Duka duki

Dukaku, Dukamu, Duka diri dua jari dari sepi.

Baca Juga:

Contoh Majas Repetisi

 Pada uraian kali ini kami akan menyajikan seputar pengertian dan contoh dari  40 Contoh Majas Repetisi dan Pengertian

Setelah membaca uraian pengertian majas repetisi di atas, mungkin Anda sudah memiliki gambaran mengenai apa itu yang dimaksud dengan majas repetisi. Nah, untuk menambah pemahaman Anda, berikut ini kami sediakan beberapa contoh kalimat yang didalamnya terdapat majas repetisi:
  1. Selamat tinggal kekasihku, selamat tinggal pujaan hatiku
  2. Marilah kita sambut guru kita, marilah kita sambut ayahanda kita, marilah kita sambut pahlawan tanpa tanda jasa
  3. Aku membutuhkanmu, Aku merindukanmu, Aku mencintaimu
  4. Cinta adalah pengorbanan, cinta adalah kesetiaan, cinta adalah misteri
  5. Rindu itu angan-angan, Rindu itu penantian, Rindu itu menyakitkan
  6. Berusaha, berusaha, dan terus berusaha adalah cara terbaik meraih keberhasilan
  7. Bermimpilah, bermimpilah, dan teruslah pupuk mimpi itu dengan doa dan usaha
  8. Kamu masih saja membicarakan, membicarakan, dan selalu saja membicarakan keburukan orang lain
  9. Hidup ini hanya sekedar tempat singgah, hidup ini hanyalah sekedar tempat tinggal sementara, hidup ini hanya sekedar tempat berteduh saja.
  10. Dokter melarang kamu untuk mengonsumsi minuman keras, tapi kamu masih saja terus meminum, meminum, dan meminumnya lagi. 
  11. Buatku, makanan ini sangat, sangat, dan sangat lezat 
  12. Ibulah yang membelikanmu makanan, Ibulah yang memberimu pakaian, Ibulah yang menemanimu mencari pekerjaan. Sekarang kamu malah berkata kasar kepadanya.
  13. Di dalam tubuh yang sehat ada jiwa yang sehat. Di dalam jiwa yang sehat ada iman yang kuat.
  14. Aku tidak mendukungnya karena ia sangat arogan, karena ia tidak suka mendengarkan orang lain, dan karena ia suka berbohong.
  15. Hanya di rumah ini aku merasakan kedamaian, hanya di rumah ini aku merasakan ketenangan, dan hanya di rumah ini aku merasakan kasih sayang yang tulus.
  16. Rumah yang kau diami, makanan yang kau makan, baju yang kau pakai, semua adalah hasil kerja keras ayah. 
  17. Selama sakit dia selalu saja memanggil ayah, ayah, dan ayah dalam tidurnya.
  18. Warga kelurahan membuat peraturan juga untuk kepentingan warga kelurahan.
  19. Para peserta aksi selalu meneriakkan Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. 
  20. Pada saat pertemuan pertama aku terpesona oleh kesopananmu, kesopananmu yang sangat tulus dari hati.
  21. Main, Main, Main hanya itu saja kegiatanmu kalau pulang ke rumah.
  22. Kopi buatan ibu tiada duanya, sangat, sangat, dan sangat
  23. Pada kejuaraan bulu tangkis kali ini Indonesia harus juara, harus juara, dan harus juara.
  24. Sudah kubilang kau tak usah main lagi. Tapi kau selalu saja main, main, dan terus main.
  25. Meskipun telah dihianati, namun Riani selalu saja sabar menanti, menanti, dan terus menanti. 
  26. Aku akan terus berusaha, berusaha, dan terus berusaha demi hasil yang baik dan mendapatkan pekerjaan yang baik demi kedua orang tuaku.
  27. Tidak peduli apa yang ia lakukan, menurut suaminya ia selalu saja salah, salah, dan salah lagi.
  28. Di kesunyian malam suaminya selalu berteriak istriku, istriku, istriku. Ia terus teringat dengan istrinya yang meninggal setahun lalu. 
  29. Aku sudah mengatakan padanya agar tidak meminum barang terlarang itu, tapi dia tidak menghiraukan. Ia meminum, meminum, dan meminumnya setiap hari.
  30. Dia masih perlu banyak latihan, berlatih, berlatih dan terus berlatih sampai ia terbiasa menggunakan sepeda mobil balap itu.
  31. Kakaknya telah melarangnya untuk menemui wanita misterius itu, tapi Wahyu tidak menghiraukan nasihat kakaknya untuk menemuinya, menemuinya, dan menemuinya lagi.
  32. Dalam pidatonya yang begitu mengagumkan Soekarno berteriak dengan lantang, Indonesia merdeka, indonesia merdeka, indonesia merdeka.
  33. Ibuku selalu berdoa, berdoa, dan terus berdoa untukku dan addikku. Harapan terbesarnya adalah agar aku bisa lulus dengan baik dan sukses di dunia dan akhirat.
  34. Dalam kehidupan ini kita harus pandai bersyukur, bersyukur, dan bersyukur kedapa Sang Pencipta atas apa yang telah dianugerahkannya kepada kita. 
  35. Randi menyambut kedatangan kami dengan sangat ramah seraya berkata, selamat datang, selamat datang, selamat datang.
  36. Ditempat ini aku merasa senang, ditempat ini aku merasa tetnteram, dan ditempat ini aku merasa bahagia, di desaku yang sangat kucintai.
  37. Aroma sup ayam ini begitu menggoda, begitu menggoda, dan menggoda diriku untuk mencicipi makanan terenak di dunia ini.
  38. Aku sangat menyayangimu, sangat menyayangimu, dan terus menyayangimu sampai akhir waktu.
  39. Kincir air itu tak pernah berhenti berputar, berputar, dan berputar untuk mengairi irigasi sawah di desa kami.
  40. Ayah pernah mengatakan selama ia masih hidup di dunia ini, ia akan terus bekerja, bekerja, dan terus bekerja untuk kebahagiaan hidup kami. 
Demikianlah uraian tentang 40 Contoh Majas Repetisi dan Pengertian, semoga bermanfaat.